Sekaleng Minuman

45

Can't You See Me?
Sekaleng Minuman

Belakangan ini pekerjaanku begitu banyak. Aku mulai kewalahan mengerjakannya. Mika menawarkan bantuan untuk membantuku. Dengan senang hati aku menerimanya. Aku membawa pulang begitu banyak berkas-berkas yang harus aku kerjakan. Aku sedikit kerepotan membawanya. Aku memilih untuk berjalan kaki karna tidak ingin merepoti Mika terlalu banyak karna harus ngejemput aku lagi dari kantor. Mika cukup menunggu saja di depan rumahku kemudian baru kita pergi ke tempat tujuan bersama-sama, begitu pintaku.

“KENAPA CACA GA MINTA MIKA JEMPUT? CACA BAWA BARANG BEGINI BANYAK” gusar Mika begitu melihatku kerepotan dengan kertas-kertas yang aku pegang kiri dan kanan di tanganku. 

“ga apa-apa koo Mik” aku menjawab tenang. 

“CACA SELALU GITU. ORANG LAIN DIPEDULIINNYA. SEDANGKAN DIRI SENDIRI GA PEDULI” Mika tampak makin kesal. 

Aku memukul-mukul lenganku yang pegal. 

“iya. Iya. Caca salah. Lain kali Caca bakal minta tolong koo. Uda jangan kesal lagi dong. Caca ga apa-apa koo. Ni minum dulu. Tadi Caca sempet mampir nyari cemilan buat kita”  aku menyodorkan kaleng minuman dingin ke pipinya yang membuatnya kaget dan  tertawa spontan.


to be continue . . .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel