Gerhana
12 November 2017
46
 |
| Gerhana |
Minggu. Hari terakhir kami menyelesaikan tugasku bersama-sama. Setelah itu.....
“yoo Ca, Mika ajak ke tempat asik. Kan Caca uda cape blakangan.” ajak Mika penuh semangat.
“boleh boleh” anggukku kencang.
Mika mengajakku ke kawasan bandara tempat lepas landasnya pesawat. Pemandangannya begitu menarik. Dikelilingi bukit-bukit tinggi dan sawah yang luas.
“gimana ... gimana .... asik?” tanyanya semangat.
“asik Mik. Caca suka. Makasi ya..” tak bisa kusembunyikan senyumku. Aku terlalu gembira.
“hehehe... eh Ca. Kayanya sebentar lagi pesawatnya ga bisa take off ataupu landing deh mau ada gerhana kan kabarnya” ucapnya serius.
“ah masa siih. Koo sekarang jadi keseringan gerhana yak. Serem amat” jawabku tak kalah serius. Mika terus melihatku. Tatapannya seperti menahan sesuatu.
“HAHAHA.....”akhirnya tawa Mika pecah.
“koo malah ketawa siih?” tanyaku heran.
“ya iya, orang gerhananya gara-gara ketutupan pipi Caca yang makin tembem. Bem bem”ledeknnya lagi.
“aaaah.... Mika resek deh. Apaan siih. Kirain beneran”jawabku manyun hingga 2 cm. Segera ku tutup pipiku dengan kedua tangan. Malu dan menunduk.
“Hahaha bem beeem” Mika terus mengejekku.
“puas banget ngejekin orang. Huuuh :p “
“hehehe”
Kemudian Mika mulai mendongengkan aku berbagai cerita yang menarik. Aku hanya mendengar. Ya aku lebih bisa diandalkan untuk menjadi pendengar. Aku tidak pandai dalam bercerita. Jadi aku lebih memilih mendengar. Dan itu tidak kalah asik daripada menjadi pendongeng.
Beberapa saat kemudian hendak ada pesawat yang landing...
“Eh Mik. Coba deh perhatiin pesawat itu” tunjukku.
“hmm kenapa Ca?” tanyanya polos.
“kayanya pesawatnya salah arah deh landingnya. Ya ga siih?”
“masa siih?” tanyanya kembali.
“iya lhoo. Aturannya kan kemari” aku mengarahkan telunjukku ke arah jidatnya yang lebar kemudian tertawa puas.
Wajah Mika merah padam.
“awas ya Caaaaa” Mika hendak mencubit pipiku. Aku menghindarinya.
“HAHAHAHA”...
to be continued . . .
previous: Sekaleng Minuman