Kenapa Kamu Membuatku Jatuh Hati Jika Kamu Tidak Ingin Jatuh Hati?

17

Melihat perubahan Mika membuat hatiku yakin untuk melakukan solat istiharah. Tadinya aku takut untuk melakukannya, aku takut jawabanku tidak sesuai dengan keinginanku. Aku terlalu takut menyakiti Mika. Tidak ingin dia terluka karenaku. Meskipun aku mungkin tidak pernah ada di hati Mika.

Aku menghubungi Tari agar bisa menemaniku di kantor. Hanya Tari yang membuatku nyaman untuk bercerita saat ini. Tari tiba dengan membawa ice cream yang aku pesan.

“Tar, maaf ya kalo Caca gangguin Tari terus...”

“Caca ngomong apa sih. Kita kan teman Ca. Jangan ngomong gitu lagi ah.”

“Tar, sebenernya Mika suka ga siih sama Caca?”

Previous: Menghilang

“Hmm Tari sama Tama coba introgasi tapi enaknya ngomong langsung. Biar kami bisa liat mimik mukanya.”

“MakasiTar. Kenapa Mika membuat Caca jatuh hati kalo memang Mika ga ingin Caca jatuh hati sama Mika?” Mataku kembali basah.

“sabar Ca. Caca juga harus coba kenal Mas Tommy, ga adil kalo Caca nolak tanpa kasi kesempatan buat Mas Tommy jumpa sama Caca. Tapi masalahnya Mika ga kasi penjelasan.”

“itu dia masalahnya. Ya Caca juga berencana untuk mengenal Mas Tommy juga. Tapi Caca takut setelah Caca ketemu sama Mas Tommy hati Caca jadi tambah ragu. Dan gimana kalo seandainya Mika juga suka sama Caca. Caca ga tega harus kecewain Mika. Makanya itu kita cuma bisa menerka-nerka. Rasanya semenjak kehadiran Mas Tommy semua jadi berubah ya”

Tari tersenyum getir menatapku lesu. Maafkan aku Tarsudah menyeretmu ke dalam masalah seperti ini. Tanpa ada kamu, aku ga tau harus gimana. Aku sudah tidak bisa berpikir.

“tapi Ca, kita harus lunasi semua janji-janji kita yang doubledate seperti biasa. Kita masih ada janji sama mereka, Tama dan Mika.”

“Iya Tar. Caca juga tau. Tapi Caca uda ga berani ketemu sama Mika. Takut kebawa perasaan makin dalam”.

“lhooo. Jadi caca mau ngejauhin Mika? Ga adil gitu Ca buat Mika.”

“memang Tar. Tapi Caca ga tau gimana perasaan Mika terhadap Caca yang sebenarnya.”

“iya siih Ca. Tapi kan nanti ada Tama juga sama Tari.”

“iya deh Tar. Kenapa Mika ajak caca makan siang kalo dia ga mau sama Caca? Kenapa dia ajak jalan Caca kalo dia ga mau bareng Caca? Kenapa dia nungguin Caca kalo dia ga suka Caca, Tar?” lagi-lagi aku menangis. Aku memang cewek lemah dan cengeng banget.

Aku terus mencerca dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan aneh yang seharusnya tidak pernah aku tanyakan. Justru dengan seperti itu aku menunjukkan sisi lemahku.

To be continued ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel