Mika and I part 1

6

Hari ini aku masuk kerja seperti biasa. Tanpa berharap siapapun datang untuk menemaniku. Walaupun dalam hati kecilku aku ingin Mika datang menemaniku. Entah kenapa dan entah kapan aku mulai menunggunya. Aku berharap pintu ruanganku terbuka oleh orang yang berparas tenang itu. MIKA. Aku ingin dia mengetuk pintuku.
 Previous : Ternyata
Benar saja. Satu jam kemudian Mika datang. Tak bisa kusembunyikan raut wajah kebahagianku. Aku terlalu senang. Hehehe Mika datang bersama temannya. Walaupun aku tidak bisa berbicara banyak hal dengannya, tetapi aku sudah sangat senang bisa melihatnya. Aku senang sekali. Aku tidak mengerti kenapa aku begini.

Kemudian Mika keluar bersama temannya ke mushola untuk melaksanakan solat zuhur. Selesai sholat Mika berniat mengajakku makan siang tepat di saat aku melahap suapan terakhirku.

Mika pun pamit untuk makan siang di kantin dengan temannya. Sialnya hari itu orang yang biasa menggangguku di kantor datang dan mencoba menggangguku. Keringat dinginku mulai bercucuran. Wajahku pucat pasi. Kakiku tiba-tiba kaku. Lidahku kelu. Aku takut. Takut sekali. Tidak ada siapa-siapa di ruanganku. Aku seorang diri. Aku tidak berani menatap wajahnya itu. Matanya garang terlihat seperti seekor singa yang kelaparan siap menerkam mangsa apa saja yang membuatku ingin menangis. Aku hanya berharap seseorang datang menolongku.

Aku meraih handphoneku dan mengirim pesan untuk Mika “Help”. Aku tidak mengerti mengapa aku mengirim pesan seperti itu. Dan benar saja. Mika langsung datang menghampiriku. Sayangnya orang itu sudah pergi lebih dulu.

“Kenapa Ca? Ada apa?” tanya Mika khawatir.

“uda ga apa-apa koo Mika. Maaf ya uda gangguin Mika. Caca tadinya ketakutan karna ada orang aneh yang suka gangguin Caca. Sekarang uda ga apa-apa koo. Makasi ya Mik” resahku.

“kalo ada apa-apa jangan malu-malu hubungin Mika ya Ca. Mika di sini aja koo”.

“Iya Mik. Makasi banyak ya”.

“eh Ca, ntar jadi ke Gramed? Katanya Caca mau liat-liat kan?” tanya Mika dengan mata berbinar-binar.

Aku pernah bercerita tentang hobiku yang suka menggambar dan mengoleksi komik-komik. Dan hari ini Mika berencana mengajakku ke mall untuk berburu komik-komik baru.

“hmm. Memangnya Mika ga cape?”

“Engga Ca. Yoo”

“Mika ga ada rencana apa-apa? Mika ga ada janji sama siapa-siapa?” tanyaku meragukan.

“engga Caaa. Mika free koo hari ini” Mika mencoba meyakini.

“Hmm ok deh kalo memang Mika ga keberatan” akhirnya aku mengiyakan dengan senang hati tentunya.

“Iya tapi kita ke rumah Mika dulu ya ntar. Mika mau ngambil tamiyanya Mika. Ntar kita ceeeng, Mika temenin Caca ke Gramed, Caca temenin Mika main tamiya. Ok?” semangat Mika.

“Yeaaaah ok”. Jawabku berpura-pura malas.

Sorenya aku mampir ke rumah Mika. Mika mengambil tamiyanya. Aku melihat 2 ekor kucingnya. Toto dan Tata. Ingin aku mengajak mereka bermain, tapi rasa maluku menghambatku. Tak lama Mika keluar dengankotak berisi tamiyanya. Mika menyodorkan kepadaku “nii tolong pegang, hehehe”. Aku meraihnya dengan senang hati.

Saat ini aku duduk tepat di belakang punggung Mika dan memegang benda kesayangannya. Aku senang sekali.
Next : Mika and I part 2

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel