Mika and I part 1
06 February 2017
6
Hari
ini aku masuk kerja seperti biasa. Tanpa berharap siapapun datang untuk
menemaniku. Walaupun dalam hati kecilku aku ingin Mika datang menemaniku. Entah
kenapa dan entah kapan aku mulai menunggunya. Aku berharap pintu ruanganku
terbuka oleh orang yang berparas tenang itu. MIKA. Aku ingin dia mengetuk
pintuku.
Previous : TernyataBenar saja. Satu jam kemudian Mika datang. Tak bisa kusembunyikan raut wajah kebahagianku. Aku terlalu senang. Hehehe Mika datang bersama temannya. Walaupun aku tidak bisa berbicara banyak hal dengannya, tetapi aku sudah sangat senang bisa melihatnya. Aku senang sekali. Aku tidak mengerti kenapa aku begini.
Kemudian
Mika keluar bersama temannya ke mushola untuk melaksanakan solat zuhur. Selesai
sholat Mika berniat mengajakku makan siang tepat di saat aku melahap suapan
terakhirku.
Mika
pun pamit untuk makan siang di kantin dengan temannya. Sialnya hari itu
orang yang biasa menggangguku di kantor datang dan mencoba menggangguku.
Keringat dinginku mulai bercucuran. Wajahku pucat pasi. Kakiku tiba-tiba kaku.
Lidahku kelu. Aku takut. Takut sekali. Tidak ada siapa-siapa di ruanganku. Aku
seorang diri. Aku tidak berani menatap wajahnya itu. Matanya garang terlihat
seperti seekor singa yang kelaparan siap menerkam mangsa apa saja yang membuatku
ingin menangis. Aku hanya berharap seseorang datang menolongku.
Aku
meraih handphoneku dan mengirim pesan untuk Mika “Help”. Aku tidak mengerti mengapa
aku mengirim pesan seperti itu. Dan benar saja. Mika langsung datang menghampiriku.
Sayangnya orang itu sudah pergi lebih dulu.
“Kenapa
Ca? Ada apa?” tanya Mika khawatir.
“uda
ga apa-apa koo Mika. Maaf ya uda gangguin Mika. Caca tadinya ketakutan karna
ada orang aneh yang suka gangguin Caca. Sekarang uda ga apa-apa koo. Makasi ya Mik”
resahku.
“kalo
ada apa-apa jangan malu-malu hubungin Mika ya Ca. Mika di sini aja koo”.
“Iya
Mik. Makasi banyak ya”.
“eh
Ca, ntar jadi ke Gramed? Katanya Caca mau liat-liat kan?” tanya Mika dengan
mata berbinar-binar.
Aku
pernah bercerita tentang hobiku yang suka menggambar dan mengoleksi
komik-komik. Dan hari ini Mika berencana mengajakku ke mall untuk berburu
komik-komik baru.
“hmm.
Memangnya Mika ga cape?”
“Engga
Ca. Yoo”
“Mika
ga ada rencana apa-apa? Mika ga ada janji sama siapa-siapa?” tanyaku meragukan.
“engga
Caaa. Mika free koo hari ini” Mika mencoba meyakini.
“Hmm
ok deh kalo memang Mika ga keberatan” akhirnya aku mengiyakan dengan senang
hati tentunya.
“Iya
tapi kita ke rumah Mika dulu ya ntar. Mika mau ngambil tamiyanya Mika. Ntar
kita ceeeng, Mika temenin Caca ke Gramed, Caca temenin Mika main tamiya. Ok?”
semangat Mika.
“Yeaaaah
ok”. Jawabku berpura-pura malas.
Sorenya
aku mampir ke rumah Mika. Mika mengambil tamiyanya. Aku melihat 2 ekor
kucingnya. Toto dan Tata. Ingin aku mengajak mereka bermain, tapi rasa maluku
menghambatku. Tak lama Mika keluar dengankotak berisi tamiyanya. Mika
menyodorkan kepadaku “nii tolong pegang, hehehe”. Aku meraihnya dengan senang
hati.
Saat
ini aku duduk tepat di belakang punggung Mika dan memegang benda kesayangannya.
Aku senang sekali.
Next : Mika and I part 2