Ternyata...

5

Hari-hariku kembali seperti biasa sepi dan suntuk. Karna Tari tiba-tiba harus pulang ke kampung halamannya. Aku jenuh. Aku mengira sudah tidak ada teman-teman yang menenemaniku. Ternyata aku salah. Tiba-tiba Mika datang.
Previous : Jingga yang menyedihkan
Aku sama sekali tidak menyangka dia akan datang. Bahkan aku mengira dia datang hanya sebentar. Setelah urusannya selesai dia akan pergi. Ternyata aku salah lagi. Lagi-lagi aku salah. Aku terlalu banyak mengira-ngira. Ntah aku yang kege-eran atau apa. Yang jelas dia dikantorku sampai sore. Sialnya aku tidak berani menyapanya. Ingin aku menghubunginya lewat ‘BBM’ hapeku off. Aku merasa tidak enak. Dia terlihat sangat suntuk dengan kesenderiannya. Aku ingin mengatakan ‘kalau ingin pulang ga apa-apa’. Tapi pesanku tak sampai. Akhirnya Mika menghampiriku.

“pulang jam berapa Ca?” tanyanya.

“Ntar lagi Mika. Kenapa? Mika mau pulang? Mika duluan aja ga apa-apa.” Jawabku penuh bersalah.

“ga apa-apa Ca. Mika nunggu Caca aja sambilan wifi an” senyumnya.

“ya uda pulang sekarang aja kalo gitu yoo. Sebentar ya Caca siap-siap dulu”.

“ga apa-apa nih?”


“ga apa-apa” jawabku. 
Next : Mika and I part 1

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel