Dalam Rinai Hujan

Dalam Rinai Hujan


Dalam rinai hujan
Aku mengintip rupa sendumu
Durja yang terbalut lelah
Peluh dan bulir hujan bergantian menyelimuti parasmu
Namun masih menyisakan simpulan hangat di bibirmu
Mata itu masih berbinar dan semakin berbinar

Hanya sementara . . . .
Sejenak aku harus merelakan punggung itu menjauh
Bayang itu semakin memudar
Dan semakin mengecil
Lambaian tangan itu mengesahkan sebuah perpisahan

Gemuruh mulai datang menyeruak di dalam dada
Yang kutatap saat ini hanyalah kekosongan
Menanti asa
Menanti sebuah harapan

Akankah kau kembali?
Bisakah aku melihat senyum itu lagi?

Rintik itu mulai mengungsi ke tempatku
Merangkup wajah dan hatiku yang mulai kalut
Derai itu semakin menderu

Kini ku tau aku semakin rindu
Namun rasa haram ini menahanku
Membungkam bibirku membisu
Kembali menimbun rindu yang semakin rindu




Nabila
7 November 2018



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel